Menunggu selama bertahun tahun...
Merelakan cinta demi persahabatan..
Ditinggalkan tanpa sekalipun dihargai..
Aku Mundur...
Bukan bermaksud untuk menyerah...
hanya saja aku belajar lupa..
Lupa akan rasa yang terlalu dalam tertanam sejak dulu...
Aku Pergi...
Hanya ragaku bukan Hatiku..
Rasa ini tetap sama..
Andai kamu yang merasakannya..
Akankah sanggup logikamu yang selalu membawa penyesalan itu menang melawan kata hatimu??
Andai kamu ada di sini seperti dahulu
Andai kamu ada di sini kembali dengan senyumanmu..
-Tak penting kamu yang dulu atau yang sekarang yang terpenting senyumanmu tetap sama selalu menjadi candu yang memabukan
Aku selalu sadar hatimu telah terbagi bahkan telah terdominasi oleh sosok lain dihidupmu dan perlahan menyingkirkanku di hatimu tapi mengapa aku tak bisa sepertimu? Yang dengan mudah melupakan tanpa harus kesakitan..
Bahagiamu bahagiaku namun masihkah egois mu itu menutup mata hatimu??
Aku yang kalah dengan ke egoisanmu
Aku yang bodoh selalu mencoba mencairkan es pembeku di hatimu
Aku yang selalu mencoba menjadi musim panas untuk menggantikan musim dingin tapi nyatanya selalu gagal bahkan musim panasku tak sanggup menahan dinginnya dirimu..
Saat aku benar benar ingin pergi..
dengan mudahnya kamu datang tanpa persetujuan kembali mengukir cinta dan perlahan mengingatkanku dengan luka lama...
Lagi-lagi aku mencoba memperbaiki semuanya..
Dan untuk kedua kalinya aku kembali terluka..
Entah untuk apa lagi aku bertahan, bukan mauku menjadi wanita bodoh.. tapi hatiku salahkan hatiku bukan aku..